17 Februari 2009

Display /Menata Produk (Seri 1)


Ini adalah bahan ajar 'Display/Menata Produk' untuk kelas XII PDG/PJ SMK.
Karena bahan ajar ini cukup panjang, maka akan diposting secara berseri.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Seri 1

MERCHANDISING AND DISPLAY


A. Merchandising

Sebuah toko perlu ditata sedemikian rupa, karena penampilan toko memberi kesan secara visual mengenai toko dan image-nya kepada konsumen. Keberadaan toko juga merupakan indikator penting bagi persepsi konsumen dalam menilai sebuah toko dan pelayanannya.

Merchandising adalah suatu cara untuk mempresentasikan produk kepada konsumen , termasuk di dalamnya lay out toko, traffic flow (alur trafik), space allocation (alokasi ruang), penempatan produk, dan display. Merchandising merupakan alat penjualan yang efektif bagi wiraniaga untuk mendorong konsumen berbelanja secara swalayan sesuai dengan display yang sudah direncanakan, praktis, dan logis.

1. Apa itu Merchandising ?

Merchandising adalah marketing dari produk yang tepat, waktu yang tepat, kuantitas yang tepat, dan harga yang tepat. Merchandising yang efektif harus mampu mencapai tingkat penjualan dan laba yang diinginkan.

Produk yang tepat maksudnya adalah praduk yang cocok baik bagi pengusaha (toko) maupun bagi konsumen (konsumen yang ada sekarang dan konsumen potensial yang merupakan target market toko). Sebagai contoh, sebuah butik eksklusif perlu menyediakan produk dari desain ternama dan beberapa produk kreatif untuk konsumen khusus yang merupakan target market, sedangkan toko pakaian untuk kalangan menengah perlu mengadakan produk berupa pakaian massal yang berkualitas untuk pasar yang lebih luas.

Pada waktu yang tepat maksudnya toko harus mempertimbangkan musim, permintaan normal, dan promosi. Misalnya, toko sepatu (terutama toko sepatu untuk wanita) perlu menyediakan sepatu biasa untuk sepanjang tahun, kemudian ditambah dengan sepatu-sepatu berbahan wool atau kulit untuk musim dingin, dan sepatu ringan untuk musim panas. Ragam produk yang disediakan juga harus disesuaikan dengan permintaan khusus dari konsumen di saat-saat khusus seperti tahun baru, idul fitri, dan hari-hari besar keagamaan lainnya.

Tempat yang tepat mengarah kepada lokasi toko dan jenis barang yang dijual. Misalnya, untuk toko yang khusus menjual furniture untuk di luar rumah, biasanya lebih berhasil kalau berlokasi di wilayah perumahan yang memiliki halaman yang luas. Namun apabila berlokasi di dekat apartemen, biasanya toko tersebut tidak akan berhasil. Selain itu, penempatan produk yang baik di dalam toko dapat meningkatkan penjualan. Sebagai contoh, promosi barang perlu terlihat oleh konsumen, sehingga penempatan produk harus dilakukan di tempat-tempat yang sering dilalui oleh konsumen, seperti di sekitar pintu masuk toko dan juga di etalase. Penempatan produik di toko harus dilakukaan di area yang mudah terlihat oleh konsumen agar bisa mempengaruhi konsumen untuk berbelanja atau bahkan memungkinkan konsumen untuk memutuskan membeli produk sebelum mereka memasuki toko.

Kuantitas yang tepat, maksudnya adalah perlu adanya persediaan yang cukup untuk menghadapi permintaan normal, permintaan periodik, dan puncak permintaan. Misalnya, beberapa produk perlu disediakan lebih banyak di waktu-waktu tertentu seperti menjelang Idul Fitri, dan Tahun Baru. Mempunyai jumlah persediaan yang cukup pada saat-saat normal sangatlah penting untuk memaksimalkan penjualan. Persediaan produk yang cukup perlu diperhatikan untuk melayani penjualan sampai dengan tibanya waktu pengiriman barang oleh pemasok. Kekurangan persediaan bisa mengakibatkan kehilangan penjualan dan kehilangan konsumen.

Harga yang tepat, maksudnya adalah harga produk yang ada di toko harus disesuikan dengan kondisi pasar. Penentuan harga jual produk perlu mempertimbangkan aspek-aspek seperti: nilai uang, kuantitas barang, kebijakan harga, dan persaingan. Sebagai contoh: sebuah toko mainan yang berlokasi di wilayah pedesaan, bisa menetapkan harga produknya berkisar antara Rp. 5.000,00 sampai dengan Rp. 50.000,00. Sedangkan di wilayah perkotaan, harga produk bisa ditetapkan berkisar antara Rp. 50.000,00 sampai dengan Rp. 500.000,00. Persaingan juga mempengaruhi penetapan harga produk. Apabila situasinya memungkinkan, maka harga produk bisa ditetapkan lebih rendah dari kompetitor, ini bisa meningkatkan permintaan dari konsumen. Namun, apabila tidak ada kompetitor, atau permintaan produk sangat tinggi, penetapan harga produk yang lebih tinggi bisa dilakukan dan biasanya bisa diterima oleh konsumen.

Merchandising menyangkut semua faktor di atas, dan apabila dilaksanakan dengan baik bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan toko. Hal ini terjadi karena konsumen yang merupakan target market merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Dalam bisnis eceran, toko-toko yang berhasil memiliki kebijakan merchandising.


Bersambung ..................................



16 Februari 2009

Bahan Ajar

Pada satu sisi KTSP memberi kuleluasaan pada sekolah untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah dengan salah satu tujuan untuk mengembangkan keunggulan lokal dengan tetap mempertimbangkan konsisi nasional dan bahkan global. Namun di sisi lain, KTSP ternyata juga mengakibatkan adanya kesulitan mencari bahan ajar untuk beberapa pelajaran. Ini tentunya jangan dianggap sebagai masalah, tetapi justru harus dipandang sebagai tantangan.

Penulis, sebagi seorang guru penjualan SMK merasakan sulitnya mencari bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan; baik tuntutan pengembangan kurikulum maupun tuntutan Dunia Usaha. Oleh karena itu, lewat blog ini penulis ingin berbagai dan bertukar informasi dengan teman-teman pengajar bidang keahlian penjualan/perdagangan mengenai bahan ajar yang dimaksud.

ada beberapa bahan ajar/modul yang akan penulis posting pada blog ini.

Salam dari Cirebon,
Baban Barlian